Keker Enterprise----Keker Enterprise----Keker Enterprise

Senin, 11 April 2011

PRE-WEDDING, Mengabadikan Momentum Terindah

Kenangan merupakan suatu kata yang mengandung makna yaitu suatu perbuatan, kejadian/peristiwa yang dialami oleh seseorang secara langsung dan memberikan kesan tersendiri sehingga orang tersebut selalu ingat tanpa bisa melupakan peristiwa tersebut sampai kapanpun.
Banyak kenangan yang dapat digali dari memori atau ingatan seseorang baik itu yang terjadi dalam waktu dekat atau peristiwa tersebut sudah berlangsung lama namun tetap melekat dalam ingatannya, contoh : Peristiwa atau pengalaman masa kecil bermain dengan teman sebayanya, pengalaman pada masa-masa sekolah atau kuliah, pengalaman pada saat menjadi pegawai (pertama bekerja) dan yang pasti sulit untuk dilupakan pengalaman pada saat berpacaran sampai pada saat pernikahan. Mungkin untuk kenangan-kenangan masa lalu pada masa-masa kecil, masa sekolah/kuliah kadang mudah sekali terlupakan bahkan kadang kita lupa terhadap seseorang padahal dia adalah teman sekolah dulu, namun untuk kenangan tentang masa berpacaran sampai dengan pernikahannya sangat sulit untuk menghapus kenangan tersebut bahkan sampai tuapun mereka akan selalu ingat terus saat-saat berpacaran dan dengan siapa dulu mereka pernah melakukan pernikahan (kalau mereka menikah lebih dari satu kali). Ada kemungkinan mereka masih menyimpan foto-foto kebersamaannya dimasa berpacaran yang disimpan rapi dalam sebuah "Album Kenangan" dengan maksud untuk mengenang peristiwa-peristiwa masa lalu.
Di era sekarang kenangan-kenangan tersebut sering dipakai oleh sebagian orang untuk ajang Pre-wedding yaitu suatu kegiatan pemotretan (foto) yang dilakukan pada masa sebelum mereka melangsungkan pernikahan secara resmi dengan alasan menurut mereka untuk mengenang kembali masa-masa dimana mereka sedang berpacaran atau masa dimana saat pertama kali berkenalan yang kemudian berlanjut menjadi pasangan kekasih yang pada akhirnya karena mereka berdua sudah ada kecocokan hati berniat melanjutkan hubungannya kejenjang yang lebih jauh yaitu pernikahan. Kenangan-kenangan mereka sulit sekali untuk dilupakan atau bahkan mungkin tidak akan terlupakan, hal tersebut didasarkan pada moment-moment tersebut sangat berarti dan mengandung kesan yang mendalam yang susah untuk dilupakan, mereka ingin sekali mengabadikannya yang bisa dijadikan bahan cerita kelak di hari tua bersama anak dan cucu merka.
Pre-wedding sesuai dengan artinya Pre = Sebelum dan Wedding = Pernikahan, sebelum pernikahan resmi berlangsung sebagian mereka ingin sekali mengabadikan moment yang menurut mereka memiliki kesan mendalam mungkin karena saat-saat itu sulit sekali untuk diulang kembali peristiwa yang membuat mereka selalu ingat atau mungkin sangat berkesan dengan cara melakukan adegan yang sama (mengulang) dengan kejadian masa lalu mereka berdua kemudian diabadikan dalam bentuk Foto. Banyak ragam (macam) kejadian yang menurut mereka sangat memiliki arti dan memiliki kesan mendalam yang sayang kalau sampai tidak dapat diabadikan dalam bentuk foto kenangan.
Dari hasil kegiatan pemotretan yang dilakukan terhadap mereka berdua dengan mengambil lokasi yang menurut mereka adalah tempat-tempat yang memiliki kesan mendalam atau tempat yang memiliki nilai historis saat mereka masih berpacaran dulu dan adegan yang mereka lakukan sama persis dengan kejadian masa lalu yang menurutnya memiliki nilai historis dan mengesankan, kemudian hasilnya di lakukan editing agar memiliki nilai seni (Art) yang bisa membuat suasana seolah-olah kejadian yang diambil pada sesi pemotretan (foto) memiliki kesan sangat berarti bagi mereka kemudian foto tersebut mereka pajang di dekat pintu masuk ruang resepsi pada saat prosesi pernikahan berlangsung sehingga orang yang melihatnya ikut merasakan betapa bahagianya mereka.
Kesimpulan kami bahwa kesan tak terlupakan yang sulit untuk hilang dari ingatan sangat sayang andaikan itu tidak bisa diabadikan walaupun itu hanya sebuah foto (gambar) dan semua hanya pengulangan kejadian pada saat proses foto (pemotretan) dilakukan yang kemudian gambar tersebut telah dilakukan proses editing untuk memberikan kesan sehingga memiliki nilai seni(art) sebagai kenangan kelak seandainya mereka bisa hidup rukun sampai hari tuanya dan dapat jadi bahan cerita untuk anak cucu mereka.

Sabtu, 09 April 2011

Konsep dan Tema Foto, Potret, Gambar, Profil Diri

Ekspresi, karakter diri seseorang dapat di eksploitasi atau digambarkan melalui media foto dengan berbagai konsep dan tema sesuai dengan kondisi dan suasana yang sedang terjadi saat dimana obyek berada. Faktor sekeliling obyek sangat berpengaruh terhadap munculnya detail ekspresi dari foto seseorang yang dapat menggambarkan kondisi psikologis yang sedang dialami.
Sebuah foto sangat berarti dan memiliki alur cerita apabila dilihat dengan perasaan dan penjiwaan yang dalam, untuk memunculkan karakter tersebut sebuah karya foto haruslah memiliki konsep yang mendasari sebuah ide kreatif yang selanjutnya menjadi sebuah tema dari potret (foto) yang dibuat. Konsep dan tema dalam karya foto sebaiknya saling berhubungan atau terkait erat, karena tema kalau tidak terkonsep dengan jelas bagaimana foto tersebut akan dapat bercerita dan memmiliki alur yang kuat dan jelas untuk menggambarkan karakter dan ekspresi dari obyek.
Tentang konsep sebuah karya fotografi sangat banyak ditemui disekitar kita atau bahkan mungkin kita sendiri memiliki suatu riwayat, kejadian atau kisah tentang saat suka maupun saat bahagia yang dapat menjadi sumber inspirasi untuk dijadikan sebuah konsep dalam pembuatan foto.
Sedangkan tema sebuah foto menggambarkan bagaimana alur dari konsep yang sudah ada dituangkan dalam bentuk profil dari obyek foto sehingga dapat membuat detail foto akan semakin menonjol terutama dalam ekspresi jika obyeknya adalah orang dan jika obyeknya adalah alam akan kelihatan bagaimana suasana alam tersebut indah, sejuk, dingin, panas dan sebagainya.
Jika digambarkan pada profil diri seakan-akan kita sedang berada didepan sebuah cermin yang bersih dari noda sehingga dapat melihat dengan jelas detail dari wajah kita, lekuk tubuh kita dan ekspresi wajah kita. Demikian juga jika obyek tersebut adalah pemandangan sekan-akan kita sedang berada pada lokasi yang terpampang pada foto yang sedang kita lihat, sehingga imajinasi kita seakan terbawa ketika kita memandangi dan menghayati suatu karya fotografi yang terpampang di depan kita.

Tukang Foto dan Fotographer

Tukang foto demikian orang kebanyakan menyebutnya, suatu profesi yang sangat memerlukan keahlian khusus yang dapat diperoleh melalui pendidikan formal namun juga dapat diperoleh melalui pendidikan non formal (otodidak). Namun tahukah mereka bahwa dibalik sebutan sebagai Tukang Foto ada arus deras yang mengalir kuat bahwa ada unsur seni yang melekat dibalik identitasnya sebagai tukang foto. Tidak semua orang mengetahui hal tersebut, karena rata-rata mereka hanya melihat pada proses awalnya saja tanpa melihat proses setelah kegiatan pemotretan selesai dilakukan oleh seorang Tukang Foto.
Meraka hanya berpendapat bahwa aktivitas seorang tukang foto hanyalah memotret dan mencetak obyek atau liputan suatu perhelatan pernikahan atau kegiatan resmi yang diselenggarakan suatu organisasi, begitu selesai mereka mendapatkan hasil dari suatu karya foto yang dikerjakan.
Kalau hanya sekedar melihat dari sisi luarnya saja tidak beda dengan melihat seorang tukang pijat begitu selesai melaksanakan aktivitasnya mereka mendapatkan upah ala kadarnya. Namun pernahkah mereka melihat sisi dalamnya seorang tukang foto setelah selesai melaksanakan aktivitasnya ?
Tidak banyak yang tahu bahwa dibalik itu semua ternyata tidak semudah orang atau tidak semudah yang mereka bayangkan yaitu selesai foto kemudian cetak hasil dapat dilihat, ternyata tidak. Masih ada beberapa proses yang di sini sangat erat kaitannya dengan dunia seni dan itu melekat erat sekali, karena memerlukan perhatian khusus dan penanganan ekstra serius untuk dapat menghasilkan suatu hasil karya yang enak dilihat dan hasil tersebut menggambarkan suatu obyek foto yang dapat menceritakan suatu alur kisah perjalanan seseorang, ekspresi seseorang, atau penjiwaan seseorang dalam menatap tajam pernak-pernik kehidupan dan memiliki konsep serta tema yang bisa menghidupkan suatu obyek foto. Suatu obyek foto agar dapat dilihat dengan enak harus memiliki konsep dan tema yang sesuai dengan obyek yang akan diambil sehingga akan terasa menyatu menjadi suatu topik atau gambaran cerita yang dapat dipetik atau dilihat jika foto hasil karyanya memiliki konsep dan tema yang pas. Semua itu memerlukan penanganan khusus dan serius serta tidak terlepas dari keahlian seseorang yang menggeluti bidang Fotografi yang harus mengerti tentang seni yang kemudian dipadukan dengan teknik-teknik yang orang menyebutnya Teknik Editing. Di sini banyak orang tidak pernah mengetahui betapa sulitnya melakukan editing satu obyek foto karena terpaut erat dengan perasaan, imajinasi, kreasi, inspirasi agar dapat menyatukan antara konsep dan tema serta penerapannya pada obyek yang menjadi model fotonya. Karena seandainya itu semua tidak bisa berjalan seiring bagaimana sebuah karya foto bisa bercerita dan dapat dilihat dengan enak, dapat bercerita menggambarkan suasana yang seolah-olah seperti sebenarnya, seakan orang sedang bercermin pada kaca yang sangat besar sehingga dapat melihat detail demi detail garis wajahnya atau keindahan suatu panorama alam yang mempesona.
Orang tidak pernah melihat proses kerja seorang Tukang Foto sejauh itu, yang lebih parah lagi andaikan seorang tukang foto tidak bisa menghargai hasil karyanya hanya terbentur pada kata-kata "yang penting kegiatan selesai dapat upah" ini yang menghambat karir seseorang untuk dapat meningkatkan keahliannya bisa mendapat perhatian serius oleh para konsumen. Sehingga mengabaikan arus seni yang mengalir di dalamnya dengan berpegang pada prinsip "foto dapat dilihat dengan jelas tanpa mengindahkan sisi-sisi seninya".
Kalu demikian adanya kapan sebutan Tukang Foto dapat berganti menjadi FOTOGRAPHER kalau unsur-unsur seni yang mengalir tidak ditonjolkan dan melepas semua konsep-konsep dasar dan tema yang seharusnya ada pada sebuah hasil karya, sungguh memprihatinkan sekali jika itu semua diabaikan sehingga bisa dikatakan tidak ada bedanya seorang TUKANG FOTO dengan TUKANG TAMBAL BAN.

Kepuasan Menjalankan Usaha Kecil, Menengah dan Kelas Atas

Kepuasan dalam menjalankan bentuk usaha baik yang bersifat kecil, menengah atau kelas atas jika memperoleh keberhasilan merupakan perwujudan suatu perasaan jiwa yang sangat berpengaruh terhadap psikologis seseorang karena keberhasilannya dalam mengekspresikan dan mewujudkan keinginannya terpenuhi dan dapat memperoleh hasil sesuai dengan harapan yang dicita-citakan.
Usaha merupakan suatu bentuk kegiatan manusia untuk mengekspresikan kualitas dirinya dalam bidang-bidang tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan yang dapat untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Keuntungan tersebut bukan hanya meliputi tentang aspek meteri namun juga tidak terlepas daripada keuntungan yang bersifat psikologis. Sebagai contoh seorang yang membuka suatu bentuk usaha di bidang pengadaan, jasa atau apapun bentuk usahanya, andaikan dalam menjalankan usaha tersebut mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan dan keinginannya sudah pasti mereka mendapatkan keuntungan secara materi, dan mereka mendapatkan kepuasan atas keberhasilan usahanya sehingga timbul perasaan psikologis yaitu kegembiraan.
Bentuk usaha dapat dibagi menjadi Usaha Kecil yaitu suatu bentuk usaha dengan bermodalkan sangat minim dan dalam menjalankan usaha tersebut tidak terlalu melibatkan banyak orang, biasanya dikerjakan sendiri atau bisa juga disebut dengan usaha rumahan yang berskala kecil dalam mengeluarkan bentuk atau jenis barangnya seperti warung kopi, warung makan sederhana dan lain-lain. Keuntungan yang didapatpun tidak begitu besar dan modalpun juga tidak terlalu besar, sebagian mereka berpendapat yang penting bisa memutar roda keuangan. Dan pastinya selalu berpegang pada hukum ekonomi mengeluarkan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan yang besar.
Usaha menengah umumnya sudah melibatkan beberapa orang namun tidak terlalu banyak sedangkan bentuk barang atau produk yang dihasilkan juga terbatas pada suatu bentuk yang bersifat sesaat atau selalu dipakai orang lain dalam jangka waktu yang terbatas. Bentuk barangnya misalnya kebutuhan sehari-hari seperti sabun mandi, sabun cuci, gula pasir, kopi, teh dan masih banyak lagi macam barang yang dalam penggunaannya selalu habis dalam jangka waktu tertentu. Dari sisi permodalanpun belum bisa dikatakan besar karena masih berpijak pada besar kecilnya kebutuhan akan barang yang gunakan oleh konsumen namun sifat dari penggunaan barang yang dikeluarkan bersifat rutinitas dengan skala penggunaan pendek tidak memakan waktu yang lama, paling lama satu bulan atau bahkan mungkin satu minggu. Di dalam menjalankan usaha mereka masih tidak akan terlepas pada suatu pemenuhan kepuasan psikologis sebagai contohnya jika barang dagangan yang di keluarkan dapat terbeli habis sudah pasti keuntungan akan didapat dana kepuasan sudah pasti diperolehnya.
Usaha kelas atas sudah barang tentu akan melibatkan banyak orang dan modal yang diperlukan sangat besar serta memerlukan keahlian khusus yang disesuaikan dengan bidang usahanya. Jenis barang atau jasa yang di hasilkan rata-rata akan digunakan oleh sebagian orang dalam jangka waktu yang cukup lama minimalnya sekitar 5 tahun bahkan bisa lebih atau seumur hidup mereka akan menggunakan produk tersebut. Contoh yang dapat dilihat seperti usaha jual beli mobil baru maupun bekas, usaha realistit atau perumahan RSS yang mana para pengguna atau konsumen akan mengeluarkan materinya (uang) dalam jumlah yang sangat besar, dalam penggunaan barang juga tidak dalam waktu singkat pasti dalam menggunakannya dalam jangka waktu yang lama. Hasil dari usaha yang dijalankan seandainya produk yang dikeluarkan dapat terbeli sudah pasti akan mendapatkan suatu keuntungan yang sangat besar, sudah barang tentu kepuasan pengelola usaha akan terpenuhi baik secara materi maupun secara psikologis.

Kamis, 07 April 2011

Mengatasi rasa Jenuh dan Bosan

Jenuh pada intinya mengandung arti suatu keadaan dimana manusia mengalami suatu proses psikologis yang dirasakan pada dirinya merasa sangat bosan dan malas di dalam melaksanakan aktivitasnya atau pada saat-saat tertentu. Faktor utama penyebab timbulnya rasa jenuh tersebut diantaranya adalah rutinitas yang dilakukan monoton atau hanya melaksanakan aktivitas tanpa ada variasi dalam kegiatannya dan dalam waktu yang cukup lama serta berada pada satu tempat yang tidak berpindah-pindah misalnya dalam ruangan kantor, ruang tunggu, ruang penjagaan, tanpa adanya selingan kegiatan lain dalam hal ini yang dapat sejenak mengalihkan perhatiannya dari aktivitas yang sebenarnya.
Kejenuhan pada diri manusia tersebut sifat dan keadaannya sangat manusiawi karena tidak terlepas dari faktor psikologis. Karena beban kerja yang sangat berat dan merupakan tanggungjawab pekerjaan, kegiatan pembelajaran atau aktivitas penelitian bidang ilmu pengetahuan sehingga banyak menyita waktunya dan tidak bisa begitu saja meninggalkannya sekedar untuk menghisap sebatang rokok atau sekedar meminum secangkir kopi dan dilakukan dalam waktu yang lama dan rutinitas tanpa ada selingan pekerjaan lain tersebut memicu timbulnya rasa bosan dan berlanjut pada rasa malas.
Dari hasil survey yang diperoleh baik itu melalui pengamatan langsung, wawancara dan praktek terhadap beberapa orang yang ditemui di beberapa lokasi memberikan jawaban yang beragam namun pada intinya sama yang kalau diambil rata-rata dari jawaban mereka karena aktivitas monoton dan memakan waktu yang cukup lama tanpa ada variasi kegiatan lain sebagai pengalihan perhatian pada aktivitas utamanya.
Untuk mengatasi itu banyak cara yang mereka lakukan tanpa harus meninggalkan tempatnya beraktivitas atau bekerja seperti mendengarkan musik sambil beraktivitas, sambil nonton televisi atau sekedar mondar-mandir di ruangan tanpa adanya suatu tujuan hanya sekedar untuk melepas penat yang dapat berujung pada kebosanan. Kegiatan diatas masih ada nilai positifnya karena mereka tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang menjadi beban pekerjaan, tidak meninggalkan lokasi dimana mereka bekerja. Namun ada juga karena kejenuhan yang sudah pada titik puncaknya mereka sering menghabiskan waktu di lokasi-lokasi hiburan pada waktu dimana saat libur tidak melaksanakan aktivitas. Namun bagaimana mengatasinya jika titik kejenuhan itu timbul pada saat-saat mereka melaksanakan aktivitas rutinnya, sedangkan aktivitas tersebut sangat berdampak atau dapat menimbulkan dampak buruk jika ditinggalkan sejenak atau bahkan meninggalkan tempatnya beraktivitas tersebut ?

Minggu, 03 April 2011

Warung Kecil Sederhana


Suatu tempat atau lokasi dimana orang biasa menghabiskan waktu. Banyak faktor yang mempengaruhi kenapa orang selalu memilih tempat hanya sekedar untuk menghabiskan waktunya di warung. Banyak model warung yang tersebar dipelosok Desa, Kota dari yang lesehan atau duduk di bangku kayu dan atau sekedar menempel di mulut-mulut gang sempit memanfaatkan ruang kosong. Faktor-faktor utama kenapa orang sering mendatangi warung selain hanya sekedar untuk minum secangkir kopi dan makan kue ringan kebanyakan ingin sekedar ngobrol, janji ketemu rekan atau melepas penat sihabis bekerja.
Dimana sebenarnya keuntungan yang didapat bagi mereka dan adakah segi merugikan dari seringnya berkunjung ke Warung ?
Mengenai hal yang menguntungkan tergantung dari maksud dan tujuannya kenapa mereka lebih suka memilih tempat di warung mungkin karena faktor harga yang murah, suasana yang nyaman menurut mereka dan yang paling menonjol karena penunggu warung yang berwajah rupawan.
Sedangkan dilihat dari faktor yang merugikan tergantung pada lokasi dimana warung tersebut berada karena tidak terlepas dari kebersihan warung tersebut, karena kebanyakan suasana kumuh, kotor sangat identik dengan warung yang berada di pinggir jalan. Hal tersebut sangat dimungkinkan karena lalu lintas disekitarnya sangat kurang mendukung, banyak debu beterbangan atau bahkan polusi yang sangat berpengaruh. Belum lagi mereka yang datang berkunjungan terdiri dari berbagai kalangan yang pada umumnya dari kalangan menengah ke bawah yang dimungkinkan masih kurang peduli dengan istilah Sehat dan Bersih. Pemulung dari habis memungut sampah, tukang becak dengan keringat yang masih mengucur, tanpa memperhatikan kondisinya mereka langsung menyantap hidangan yang tersaji, tanpa menyadari kondisinya yang masih Kotor. Kecil kemungkinan pemilik warung akan mengingatkan mereka untuk sekedar mencuci tangan dulu sebelum makan atau minum, karena kebanyakan sudah tidak peduli yang penting ada pembeli dan dagangan laku. Sehingga mengabaikan yang namanya sehat dan bersih.
Bagaimana mengatasinya agar bisa dikatakan warung itu sehat dan bersih ?
Yang harus diperhatikan terutama sirkulasi udara di dalam ruangan terjaga dengan banyaknya ventilasi udara, semua makanan dalam kondisi panas atau hangat (baru), dalam penyajian dalam kondisi tertutup untuk menghindari lalat atau debu, menyediakan tempat cuci tangan di dekat pintu masuk, selalu menjaga suasana atau tempat hidangan (meja) selalu tertata rapi dan terjaga dari kotoran bekas pengunjung yang hadir. Tidak kalah pentingnya bagi pengelola selalu berpenampilan bersih dan syukur dengan dandanan yang sedikit menarik tapi sopan, sehingga bisa membuat pengunjung merasakan suasana bersih selain pada lokasi warung suasana bersih juga melekat pada pengelola.